Canteen sayap kiri delayota

Jumat, September 23, 2011


Delayota aka SMA merpati.. pluralisme.

Mak ser pas baca pdf ini, disamping gue salah satu anak canteen, ini cukup mewakili SMA gue ni ehehe .. silahkan dibaca ye :d Guue cuma ambil yang bagian cbz nya doang :3 nih ehehe..

Studi ini paling tidak telah menunjukkan bagaimana
kecenderungan dominasi cara pandang tertentu terhadap anak
muda Muslim ditandingi, dilawan, dipermainkan, dipertanyakan,
dan akhirnya, dengan caranya sendiri, ditolak oleh mereka.



delayota aka SMA merpati.. pluralism
Selain itu, kasus SMUN Merpati juga menunjukkan ihwal yang berbeda dari kedua sekolah menengah umum di atas. Sikap keterbukaan sekolah untuk mewadahi keragaman ekspresi para siswanya seperti kelompok Graviti, geng sekolah seperti CBZ sampaiRohis an Nahl telah membuat suasana sekolah lebih dinamis danRohis tidak menjadi dominan. Kasus berubahnya kegiatan “Simusa”yang dulunya dikelola oleh Rohis untuk menarik minat siswasiswiMuslim di lingkungan SMUN Merpati menjadi “SepedaDakwah” yang melibatkan semua siswa dari berbagai agama disekolah tersebut juga memberikan contoh bagaimana ruang public sekolah selalu dinegosiasikan dan dikontestasikan oleh para siswa.

CANTEEN BOYS KEHADIRAN SUARA ALTERNATIF





Canteen Boyz: Kehadiran Suara Alternatif
Di suatu sore pukul 16:00 WIB, peneliti telah membuat janji untuk bertemu dengan salah seorang “pentolan” geng sekolah SMUN Merpati, Tarto. Suasana sekolah masih tampak ramai dengan aktivitas siswa yang mengikuti ekskul dan yang terlihat bersantai sambil bercengkrama dengan teman-temannya di bangku-bangku taman sekolah. Tidak berapa lama kemudian, tiga orang siswa dengan baju seragam yang dikeluarkan dari celana tampak menuju ke bangku taman sekolah, di mana kami telah membuat janji untuk bersua sore itu. Peneliti menduga salah satu dari ketiga siswa tersebut adalah Tarto. Peneliti pun langsung menyambut kedatangan mereka dan mengenalkan diri. Setelah itu, Tarto mengenalkan kedua temannya yang sengaja ia ajak untuk ikut mengobrol dengan peneliti sore itu: Fandi dan Firdaus. Mereka adalah siswa SMUN Merpati yang tergabung di CBZ. Tarto menceritakan kalau CBZ pada awalnya adalah anakanak SMUN Merpati yang sering berkumpul di kantin belakang sekolah SMUN Merpati, yaitu di kantin Bu Wien, pada tahun 2000. Mereka biasanya berkumpul pada saat istirahat pelajaran dan setelah pelajaran usai. “Kami kumpul biasa, nongkrong, gojek. Mural di SMUN Merpati 78 Politik Ruang Publik Sekolah Biasanya saat istirahat dan pulang sekolah,” papar Tarto. Dari kumpul-kumpul inilah tercetus nama Canteen Boyz yang mereka singkat dengan nama CBZ. Sesuai dengan namanya, hampir semua anak yang suka “nongkrong” di kantin Bu Wien ini adalah siswa laki-laki. “Pertemanan di CBZ sangat erat, itu yang membuat saya nyaman di CBZ,” papar Tarto, Fandi dan Firdaus. Belakangan nama CBZ sering dikaitkan dengan sebuah kelompok geng sekolah di lingkungan SMUN Merpati. Menurut Maira, memang pada awalnya kegiatan anak-anak CBZ hanyalah kumpul-kumpul dan merapikan kantin, lalu kemudian berkembang pada hal-hal negatif di lingkungan sekolah, seperti merokok dan minum-minuman keras. Senada dengan Maira, Alfian menyebutkan bahwa di kalangan guru SMUN Merpati berkembang anggapan bahwa anak CBZ itu jelek dan kelompok ini harus dihapuskan di lingkungan sekolah karena perilaku negative. tersebut. Menurut Alfian, sekolah bahkan telah berusaha membatasi pengaruh CBZ ketika acara MOS (Masa Orientasi Siswa) berlangsung, yaitu dengan mengadakan seminar tentang CBZ. Di situ dijelaskan tentang apa itu CBZ dan juga mengundang pembicara untuk mendiskusikan masalah moralitas di sekolah. Guru juga berpesan agar siswa baru tidak mencontoh perilaku anak-anak ini. Meskipun demikian, Tarto, Fandi dan Firdaus mengatakan bahwa mereka bukanlah kumpulan anak-anak nakal melainkan anak-anak kreatif di lingkungan SMUN Merpati. “Banyak ekskul baru di lingkungan SMUN Merpati yang lahir dari ide-ide anak CBZ, seperti futsal, volley, graviti dan lain-lain. Bahkan di semua ekskul ada anak-anak CBZ termasuk di Rohis an-Nahl sendiri,” cerita Tarto. Beberapa siswa yang kami wawancara bahkan menyebutkan bahwa anak-anak CBZ orangnya asyik-asyik, cukup tahu diri, dan juga bisa menempatkan diri di segala situasi. Alfian siswa SMUN Merpati yang aktif di ekskul Tonti, Teater dan Debat Bahasa Inggris, mengatakan bahwa anak-anak CBZ adalah anak-anak yang wawasannya terbuka dan kritis. Selain itu, keberadaan mereka tampak jadi penolong saat ada geng dari sekolah lain yang ngedrop atau melempari batu dan mengajak tawuran anak-anak SMUN Merpati. Selaras dengan Alfian, Maira mengatakan kalau anak CBZ adalah anak yang friendly dan mau membantu siswa lain. Saat kami bertanya ke Kepala Sekolah SMUN  Merpati mengenai eksistensi geng di SMUN Merpati ini, Kepala Sekolah dengan santai mengatakan, “Saya menyatakan, ‘silakan kalau mereka membentuk geng tapi syaratnya satu, jangan sampai negatif dan merugikan sekolah.’ Kalau ada yang negatif, harus diberi pembinaan.” Secara umum kecenderungan siswa di SMUN Merpati terbagi ke dalam beberapa kelompok. Alfian menyebutkan di SMUN Merpati ini siswa terbagi ke “sayap kanan” dan “sayap kiri”. “Sayap kanan” merupakan tipe-tipe anak-anak OSIS dan Rohis. Sedangkan “sayap kiri” identik dengan CBZ. Menurut Farhan, variasi kecenderungan siswa tidak hanya “kanan” dan “kiri” melainkan lebih luas dari itu, seperti ada yang “tengah-tengah”, yang tidak mendukung kelompok manapun, dan tidak menolak kelompok manapun. Juga, ada yang disebut “semi”, yaitu siswa yang suka bergaul dengan anak belakang tapi tidak sepenuhnya terjun total
dalam kegiatan CBZ. Terlepas dari itu semua, Farhan yang juga pernah menjadi anggota Majelis Perwakilan Kelas (MPK) mengatakan bahwa SMUN Merpati kaya dengan latar belakang, sehingga tidak ada dominasi satu pandangan atas pandangan yang lain. “Kita harus saling menghargai perbedaan yang ada di sekolah ini,” katanya.




mau baca lengkap ? download di   , peneliti mencompare 3 sekolah favorit di DIY ini gan..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

GOOD DAY BLOG COMPETITION

Blog Competition GoodDay Blog Competition GoodDay

Most Reading

Archives